Sabtu, 02 April 2011

Ketidakadilan dalam bidang kesehatan




Tugas IBD 7


Syahsoza Puji
16110776
1ka24

Ketidakadilan dalam bidang kesehatan


Kita semua tahu bahwa kesehatan itu mutlak diperlukan bagi semua manusia, sudah banyak penelitian membuktikan bahwa warga Negara yang sehat akan menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama yang lebih baik.

Sampai kini, untuk melayani kesehatan dasar (untuk menyembuhkan warga sakit) pun belum tertangani semua. Ini menandakan bahwa harapan untuk memiliki masyarakat yang sehat dan berkualitas jauh dari harapan. Target mengurangi kematian bayi dan kematian ibu serta meningkatkan umur harapan hidup bisa terancam gagal jika pemerintah tidak bekerja lebih keras lagi untuk mencapai hasil yang maksimal
Untuk memecahkan persoalan tersebut, Menteri Kesehatan sudah mencoba sejumlah terobosan. Di antaranya lewat kebijakan Program Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) atau kini diganti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Program ini memberikan harapan bahwa akses untuk masyarakat bawah mulai terbuka.

Harus diakui dalam kasus Askeskin memang terjadi mismanagemen, pendataan yang kurang maksimal, klaim bermasalah, dan kekurangan lain, tapi bukan berarti tiada harapan.

Sampai kini baru Sumatera Selatan yang mengadopsi kebijakan Jamkesmas dan beberapa rumah sakit yang ditunjuk Departemen Kesehatan. Berobat gratis menjadi jalan pendek untuk melayani kesehatan kaum miskin. Cakupan Jamkesmas harus diperluas lagi agar usia harapan hidup terus meningkat. Menteri Kesehatan harus lebih tegas dan lebih berani untuk memperjuangkan nasib kesehatan kelas bawah.

            Namun bagaimana dengan nasib kasus Ny Surip, pasien miskin yang meningggal karena diduga kurang mendapat pelayanan dari sebuah Rumah Sakit di Ambarawa, bagaimana pun telah menimbulkan luka dan keprihatinan mendalam.

Semua itu merupakan bagian keniscayaan yang telah diprediksi dan disuarakan banyak pihak, padahal Ny.Surip telah memiliki dan mengikuti program Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) yang diharapkan bisa mendapatkan pengobatan yang lebih layak, namun apa yang diterimanya, malah ia dipersulit dalam kepengurusan administrasi di RS tersebut hingga akhirnya menyebabkan nyawa Ny Surip tidak tertolong lagi, jelas itu merupakan bentuk ketidakadilan bagi seorang warga kelas bawah seperti Ny Surip.
            Warga kalangan bawah pun menjadi seolah ragu-ragu lagi untuk mendapatkan pengobatan yang layak di RS, bahkan mereka seolah-olah mencari alternative pengobatan demi kesembuhan penyakitnya, contohnya pada kasus kericuhan pada antrean dukun cilik di Jombang membuat kita terpana. Keinginan masyarakat untuk sehat terhambat masalah keuangan sehingga pengobatan alternatif macam dukun cilik ini kian marak dan ramai didatangi.

            Dari berbagai data yang saya dapatkan bahwa anggaran kesehatan di negeri ini kalah jauh dengan anggaran pendidikan dan pertahanan.

Mengapa anggaran kesehatan sangat kecil? Mungkin para pejabat di negeri ini belum sepenuhnya memperhatikan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. pembangunan fisik mendominasi benak para pengambil kebijakan.

            Untuk kedepannya diharapkan agar pemerintah lebih mengutamakan kesehatan warganya terutama untuk warga kalangan bawah, serta agar lebih adil lagi bagi pasien yang kurang mampu

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf karena comment yang masuk tidak dapat langsung ditampilkan, karena harus melalui comment moderation terlebih dahulu oleh saya, comment yang layak untuk ditampilkan akan saya tampilkan.. terima kasih..