Sabtu, 26 November 2011

pemimpin diktator

Hosni Mubarak

            Lahir pada tanggal 4 mei 1928 di Mesir, ia bergabung dengan Akademi Militer Mesir, lalu dilanjutkan dengan bergabung dengan Akademi Angkatan Udara, pada tahun 1981 Mohammad Hosni Mubarak dilantik sebagai Presiden Mesir menggantikan Presiden Anwar Sadat yang meninggal akibat penembakan.

            Pada era kepemimpinannya, Hosni Mubarak fokus kepada pertumbuhan ekonomi Negara Mesir dan beralih ke arah reformasi politik, Ia dikenal karena posisinya yang netral dalam Konflik Israel dan Palestina  dan sering menjadi negosiator antar kedua belah pihak.

            Ia selalu memenangkan pemilu selama 5 kali berturut-turut sehingga masyarakat Mesir mulai menganggap Hosni Mubarak sebagai diktator yang haus akan kekuasaan, Sama seperti yang sudah-sudah dimana Kepala Negara yang berkuasa lama pasti menginginkan menjadi nomor 1 di negaranya dan dapat dipastikan memiliki sifat hidup yang kurang baik seperti mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi yang lebih tinggi daripada kepentingan rakyatnya sendiri.

            Dalam kepemimpinannya yang sudah lama, korupsi di pemerintahannya semakin menjadi-jadi, kesenjangan sosial membuat rakyat murka dan mengadakan demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak untuk mundur/ turun dari kursi pemerintahannya saat ini, lalu pada tanggal 12 Februari 2011 ia turun dari jabatannya sebagai Presiden Mesir.

Nasib tragis yang dialami Hosni Mubarak mengajarkan kepada kita betapa kekuasaan itu hanyalah sebuah amanah. Ketika kekuasaan itu datang kepada kita, amanah itu harus dijalankan sebaik-baiknya. Jangan kemudian kekuasaan itu membuat kita lupa diri.

Kekuasaan sepenuhnya harus ditujukan untuk pengabdian kepada rakyat. Kehormatan yang diberikan rakyat merupakan penghargaan yang paling tinggi dan tidak bisa dinilai dengan apa pun.


KEPEMIMPINAN


Syahsoza Puji (16110776)
2Ka24


Tugas Teori Organisasi Umum 1


KEPEMIMPINAN

1.   PENDAHULUAN

            Pemimpin adalah sosok yang di percaya untuk memimpin, Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pada khakikatnya Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Contoh dalam dunia keluarga ayah adalah seorang pemimpin keluarganya Untuk menciptakan kondisi kehidupan keluarga yang harmonis. Dalam dunia bisnis, pendidikan, Negara dan lmasih banyak lagi juga memerlukan sosok pemimpin yang tepat untuk tercapainya kesuksesan dan efisiensi kerja .

            Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, dayapersuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain :

  1. Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942)
  2. Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
  3. Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
  4. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
  5. Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.

2.    TEORI

             Terlebih dahulu saya akan membahas mengenai definisi organisasi terlebih dahulu. Kata organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu organon yang berarti alat. Sedangkan definisi organisasi itu sendiri adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dengan suatu perencanaan kerja dan peraturan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
ada 3 karakteristik yang dipunyai oleh sebuah organisasi, yaitu:

1. Tujuan jelas.
Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan yang jelas.Tujuan yang jelas ini terangkum di dalam visi dan misi sebuah organisasi. visi dan misi yang dipunyai oleh organisasi menjadi panduan untuk menjalankan roda kegiatan dari organisasi tersebut.
2. Struktur Organisasi.
Struktur yang dipunyai oleh setiap organisasi tidak semuanya sama. tergantung dari keperluan dan kesepakatan organisasi itu sendiri.
3. Orang.
keberhasilan sebuah organisasi tergantung dari orang-orang yang terlibat didalam organisasi tersebut. Organisasi yang tangguh dan terus hidup dalam jangka masa yang panjang memerlukan manajemen yang baik.

            Agar organisasi dapat berjalan dengan baik dan sukses harus mempunyai pemimpin yang tepat . Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak lahir. Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal. Para ahli kepemimpinan telah memberikan berbagai defisini mengenai kepemimpinan, serta menghasilkan berbagai konsep dan teori kepemimpinan.


Teori pertama, berpendapat bahwa seseorang akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk menjadi pemimpin; dengan kata lain ia mempunyai bakat dan pembawaan untuk menjadi pemimpin. Menurut teori ini tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, hanya orang-orang yang mempunyai bakat dan pembawaan saja yang bisa menjadi pemimpin. Maka munculah istilah “leaders are borned not built”. Teori ini disebut teori genetis.
Teori kedua, mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. Setiap orang bisa memimpi asal diberi kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun ia tidak mempunyai bakat atau pembawaan. Maka munculah istilah “leaders are built not borned”. Teori ini disebut teori social.
Teori ketiga, merupakan gabungan dari teori yang pertama dan yang kedua, ialah untuk menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang. Kemungkinan untuk mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan, waktu dan keadaan. Teori ini disebut teori ekologis.
Teori keempat, disebut teori situasi. Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin, tetapi dalam situasi tertentu saja, karena ia mepunyai kelibihan-kelebihan yang diperlukan dalam situasi itu. Dalam situasi lain dimana kelebihan-kelebiahannya itu tidak diperlukan, ia tidak akan menjadi pemimpin, bahkan mungkin hanya menjadi pengikut saja.


Teori lain dikemukakan oleh Kurt Lewin. Kurt Lewin mengklasifikasikan pemimpin dalam 3 tipe, yaitu:

1. Authoritarian Style
Dari tipe ini mempunyai karakteristik cepat mengambil keputusan, tegas, gamblang dan tanpa tedeng aling-aling dalam berbicara, dan bersifat otoriter didalam memimpin sehingga bawahan wajib menuruti apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin pada tipe ini. Tipe kepemimpinan ini dimiliki oleh Soekarno dan Soeharto.
2. Democratic Style
Tipe ini mempunyai karakteristik memberi kesempatan kepada bawahan untuk memberi masukan kepada pemimpin, sehingga partisipasi dari bawahan menjadi faktor penting bagi seorang pemimpin didalam mengambil sebuah keputusan. Tipe pemimpin ini dimiliki oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
3. Laissez Faire Style
tipe pemimpin seperti ini lebih memberi kebebasan kepada bawahannya untuk mengerjakan dan mengambil semua keputusan yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Pemimpin tipe ini lebih bersifat membiarkan bawahannya untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing dan diberi kewenangan secara bebas dan penuh. Tipe ini dimiliki oleh Megawati Soekarno Putri dan Gus Dur.

Tipe dan Gaya kepemimpinan
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas. Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.

Para tokoh sarjana membagi tipe kepemimpinan menjadi 8 :
1) Tipe kharismatik
2) Tipe paternalistic
3) Tipe militeristis
4) Tipe otokratis
5) Tipe Lousser Faire
6) Tipe Populistis
7) Tipe Administratif
8) Tipe Demokratis
W.J. Raddin dalam artikelnya what kind of manager menentukan watak dan tipe pemimpin atau tiga pola dasar, yaitu :
1. Berorientasikan tugas ( task orientation )
2. Berorientasikan hubungan kerja ( relationship orientation )
3. Berorientasikan hasil yang efektif ( effectives orientation )



 Syarat-Syarat Kepemimpinan
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan selalu berkaitan dengan 3 hal antara lain :
a. Kekuasaan
Ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.
b. Kewibawaan
Ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu “mbawani” akan mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin dan tersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
c. Kemampuan
Yaitu : segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihidan kemampuan anggota biasa.
Stoq Dill dalam bukunya “Personal Factor Associated With Leadership” menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan yaitu :
Kapasitas, Pretasi, Tanggung jawab, Partisipasi, Status.


Dari beberapa kelebihan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan anggota-anggotanya.  Adab dengan kelebihan-kelebihan tersebut dia bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya dan yang paling lebih utama adalah kelebihan moral dan akhlak.


Teori-teori dalam kepemimpinan
 a) Teori Sifat

Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
b) Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.

 c) Teori Situasional

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu.


3.    PEMBAHASAN.


Dari berbagai definisi dan tipe mengenai kepemimpinan dan organisasi, ada 4 hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi, yaitu:
1. Pengaruh.
Pengaruh memberi peranan sangat penting bagi seorang pemimpin. pengaruh memberi kekuatan kepada seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasi. Tanpa pengaruh bagaimana mungkin seorang pemimpin bisa menjalankan organisasi seperti yang diinginkan. meskipun, pengaruh pemimpin ini bisa membawa implikasi yang negatif maupun positif, semua kembali kepada pemimpin tersebut.
2. Terus belajar.
Seorang pemimpin yang baik tidak pernah berhenti untuk belajar. Pengertian belajar disini bukan sekedar belajar dari buku, akan tetapi belajar dari berbagi banyak hal seperti belajar dari kesalahan, belajar untuk memahami bawahan, dan belajar dari berbagai hal tanpa henti.
3. Jujur.
Kenapa harus jujur?jujur menempati peringkat keperibadian tertinggi yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin, karena dari kejujuran akan membawa banyak implikasi terhadap kepribadian yang lain. seorang pemimpin yang jujur pastinya akan bertanggung jawab, akan lebih memahami bawahan, dan berbagai kepribadian positif yang berkaitan.
4. Kaderisasi.
Keberhasilan seorang pemimpin dilihat juga dari bagaimana dia mengkaderisasi anggotanya, karena tanpa kaderisasi tidak akan ada individu-individu yang melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan didalam organisasi tersebut.

                 “Tiap-tiap kamu adalah seorang pemimpin, dan tiap-tiap kamu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.(alqur’an)”
Dalam kutipan diatas jelas bahwa kita semua adalah pemimpin yang harus mempertanggung jawabkan perbuatan kita. Setiap manusia punya kapabilitas untuk menjadi seorang pemimpin. Akan tetapi menjadi seorang pemimpin menurut saya memerlukan proses.

Sumber:


Kamis, 20 Oktober 2011

Contoh Konflik antar kelompok


Syahsoza Puji (16110776)
2Ka24


Tugas Teori Organisasi Umum 1


Contoh Konflik antar kelompok


1. PENDAHULUAN

            Organisasi adalah wadah dimana orang berkumpul, saling berinteraksi dan berkomunikasi. Organisasi juga terbentuk karena adanya kesamaan visi dan misi yang ingin dicapai. Pada tulisan sebelumya saya membahas jenis organisasi profit dan non profit, dan tulisan kali ini saya akan mencoba membahas tentang konflik yang ada dalam organisasi, baik organisasi profit maupun organisasi non profit. Sebelum membahas konflik yang ada dalam organisai, terlebih dahulu kita harus mengetahui Pengertian konflik yang sebenarnya.

            Pengertian konflik organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok–kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber daya yang terbatas atau kegiatan–kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan tujuan, status, nilai atau persepsi.


            Konflik memeng kerap terjadi di dalam suatu organisasi. Baik itu konflik internal maupun konflik eksternal antar organisasi. Konflik yang terjadi kadang kala terjadi karena permasalahan remeh. Konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut komunikasi. Hal ini berarti pula, bila kita ingin mengetahui konflik berarti kita harus mengetahui kemampuan dan perilaku komunikasi. Semua konflik mengandung komunikasi, tapi tidak semua konflik berakar pada komunikasi yang buruk. Menurut Myers. Konflik pun tidak hanya diungkapkan secara verbal tapi juga diungkapkan secara nonverbal seperti dalam bentuk raut muka, gerak badan, yang mengekspresikan pertentangan (Stewart & Logan, 1993:341). Konflik tidak selamanya berkonotasi buruk, tapi bisa menjadi sumber pengalaman positif (Stewart & Logan, 1993:342).


Konflik Mempunyai 4 Tingkatan Yaitu:
·         Konflik intra perorangan
·         Konflik antar perorangan
·         Konflik antar kelompok
·         Konflik antar keorganisasian

Konflik Intra Perorangan
            Konflik ini muncul dalam diri seorang individu dengan pemikirannya sendiri (individu mengalami semacam tekanan-tekanan dlm dirinya sendiri secara emosional.

Konflik Antar Perorangan
            Terjadi antara  satu individu dengan individu lain atau lebih, biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat & perilaku setiap orang dalam organisasi.

Konflik Antar Kelompok
            Terjadi apabila diantara unit-unit kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain, pertentangan ini bila berlarut-larut akan membuat koordinasi & integrasi kegiatan menjadi terkendala/mengalami kesulitan.

Konflik Antar Keorganisasian
            Konflik bisa juga terjadi antara organisasi yang satu dengan yg lain, karena adanya ketidakcocokan  suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi

Sebab Terjadinya Konflik:
·         Persaingan terhadap sumber-sumber daya yg langka
·         Ketergantungan tugas (interdependence)
·         Gaya-gaya individual 
·         Kekaburan batas-batas bidang kerja
·         Kriteria kinerja yang tidak sesuai
·         Perbedaan nilai-nilai atau persaepsi
·         Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas

Menghindari Konflik
            dalam realita, konflik merupakan sesuatu yang sulit dihindarkan dan sulit untuk mencegahnya, dikemukakan bahwa perlu juga membuka segala hal yang menyebabkan orang tidak setuju satu sama lain terhadap suatu hal. Caranya dengan:
1.      Kebijaksanaan pintu terbuka
2.      Prosedur kalah
3.      Kotak saran
4.      Rapat Anggota
5.      Pertemuan kelompok


2. TEORI

            Seperti penjelasan pada pendahuluan di atas bahwa konflik mempunyai 4 tingkatan yaitu: Konflik intra perorangan, Konflik antar perorangan, Konflik antar kelompok, dan Konflik antar keorganisasian. Saya akan mengambil contoh kasus Konflik antar kelompok yaitu kasus tauran kelompok wartawan dengan pelajar.


WARTAWAN VS SMA 6 JAKARTA

            bermula pada hari Jumat (16/09). Seperti biasa, SMA 6 dan SMA 70 tawuran. Pada saat kejadian itu berlangsung, kebetulan wartawan Trans 7 meliput kejadian tersebut. Menurut berita anak SMA 6 kurang suka diliputnya aksi tawuran mereka. Akhirnya mereka merampas video rekaman tersebut dan melakukan pengeroyokan kepada wartawan tersebut yang bernama Angga Oktaviardi (news.okezone.com).

            Karena hal tersebut, akhirnya keesokan harinya wartawan berkumpul di depan SMA 6 untuk meminta pertanggungjawaban sekolah. Kejadian ini berlangsung pada saat istirahat ke-2. Pada saat pulang sekolah, siswa-siswi tidak dapat langsung keluar karena banyaknya wartawan yang mencoba masuk. Para siswa diamankan dengan mengunci gerbang sekolah.

            perwakilan dari wartawan melakukan pembicaraan dengan SMA 6 di sekolah. Namun, pembicaraan yang berlangsung baik-baik itu, tidak dibarengi dengan tindakan wartawan dan siswa di luar sekolah. Bentrokan terjadi dan polisi mencoba menenangkan dengan mengeluarkan tembakan di udara.

            Empat wartawan menjadi korban. Mereka adalah Yudistiro, wartawan SINDO; Banar Fil Ardi, wartawan online Kompas.com; Panca Surkani, wartawan Media Indonesia dan Septiawan, wartawan Sinar Harapan.

            Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugianto membantah bahwa pihaknya tak melakukan tindakan dalam menghentikan sejumlah kasus tawuran yang sering terjadi di SMA 6 dan SMA 70 Jakarta. namun, ia membenarkan bahwa pertikaian antarkedua sekolah tersebut memang telah terjadi puluhan tahun. “Akar tawuran sma 6 itu harus kita lihat. Itu kan sudah puluhan tahun. Saya belum tahu, tapi analisis saya apakah pertentangan antara SMA 6 dan SMA 70 diwariskan. Itu yang harus dicari. Itu bukan hanya tugas Polri, tetapi semua pihak,” tuturnya.

3. PEMBAHAASAN

            Tentu kita tau tugas wartawan adalah mencari berita dan tugas seorang pelajar adalah mencari ilmu,  menuntut ilmu setinggi langit, bahagiakan orang tua dan raih cita-cita. Bukan untuk meninggikan emosi dan sifat egois dalam diri yang akhirnya anarkis membunuh nurani kalian.

            Kasus kekerasan siswa SMA 6 terhadap wartawan merupakan cerminan belum dewasanya masyarakat dalam menyelesaikan masalah dan konflik. KPAI melihat kasus ini  adalah kegagalan pendidikan karakter di sekolah.

Mengapa bisa terjadi tauran?

Faktor seringnya tauran:
ü  faktor psikologi
ü   budaya
ü  sosiologis
ü  faktor internal: keluarga, ekonomi dan faktor lingkungan

            Awalnya peristiwa ini terjadi karena kebiasaan dari SMA 6 dan SMA 70 yang sudah mempunyai konflik dari tahun ke tahun. Sebenarnya wartawan hanya memenuhi tugasnya untuk mencari berita, yang kebetulan wartawan sedang meliput tauran antar pelajar tersebut. Tauran memang sering terjadi di kalangan pelajar, tidak heran kalau pencari berita sering memberitakan tentang tauran antar pelajar. merampas video rekaman dan melakukan pengeroyokan kepada wartawan bukanlah prilaku yang tepat. Kalian adalah pelajar Indonesia, sudah seharusnya berusaha untuk menggapai cita-cita, berusaha membahagiakan orang tua yang sudah banting tulang membiayai pendidikan kalian. jangan sampai image Tawuran adalah Realita Pelajar Indonesia melekat pada diri kalian, pelajar Indonesia harus mampu membuktikan bahwa kalian bisa, singkirkan sifat egois dan emosi tinggi, demi tercapainya cita-cita

            seharusnya kasus kekerasan tersebut harus dituntaskan, dengan melakukan penegakan hukum tanpa bulu. Dalam arti pelajar yang bersalah perlu diberi pembinaan, demikian juga jika ada wartawan yang terlibat tindak kekerasan juga harus diproses.

            Seluruh pihak harus introspeksi dengan memberikan keteladanan akan pentingnya harmoni serta penyelesaian masalah dengan damai. Pertikaian dan konflik yang ditunjukkan para elit telah memberikan efek psikologis anak untuk bertindak anarkis.

Simpulan
            konflik merupakan hal yang  tidak  bisa  dihindari dalam sebuah organisasi, disebabkan oleh banyak factor yang pada intinya  karena organisasi terbentuk dari banyak individu & kelompok yang memiliki sifat & tujuan yg berbeda satu sama lain.

            Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dengan individu, baik individu pimpinan maupun individu karyawan, konflik individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi.

Sumber:
http://www.tempo.co
http://suaramerdeka.com
http://metro.kompasiana.com
http://jurnal-sdm.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
Elearning.gunadarma.ac.id




Senin, 03 Oktober 2011

Organisasi non Profit

Syahsoza Puji (16110776)
2Ka24


Tugas Teori Organisasi Umum 1


Organisasi non Profit

1. PENDAHULUAN

            Apa yang ada di benak anda ketika mendengar kata Organisasi? Kalau menurut pendapat dosen saya Kata Organisasi ialah sekumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Tapi pendapat lain muncul yaitu Kata Organisasi dapat juga diartikan sebagai  kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama serta mempunyai struktur, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Pernahkah anda terlibat dalam organisasi? Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita pernah menemukan organisasi dalam ruang lingkup yang kecil seperti OSIS atau BEM, organisasi tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membawa anggota dan lingkungannya ke arah yang lebih baik.

setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a.       Orang-orang (sekumpulan orang),
b.      Kerjasama,
c.       Tujuan yang ingin dicapai,



               Akan tetepi saya akan lebih mengarah ke organisasi yang bersifat laba(profit) dan non laba(non profit). Menurut Wikipedia Indonesia Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Sedangkan organisasi profit sediri sesuai dengan namanya organisasi tersebut bertujuan untuk mencari keuntungan semata. Utuk lebih memper mudah untuk memahami dan membedakan organisasi profit dan non profit saya kelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:

Jenis Organisasi

1.    Formal dan Informal
Organisasi formal memiliki struktur yang terumuskan dengan baik yang menerangkan dengan detail hubungan otoritas, kekuasaan, dan tanggung jawab dari divisi masing-masing. Contoh: perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas.
Organisasi informal tidak memiliki struktur maupun keanggotaan yang jelas.
2.    Profit dan Non-Profit
Organisasi profit adalah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mencari laba. Contoh: sekolah, rumah sakit, dll.
Organisasi non profit adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan, dimiliki secara kolektif, kas berasal dari donator. Contoh: PMI, rumah sakit, sekolah negeri, museum, organisasi di bidang keagamaan dll.

Perbedaan organisasi nirlaba dengan organisasi laba
Organisasi nirlaba:
-kepemilikan tidak jelas (anggota, klien, atau donatur)
-membutuhkannya sebagai sumber pendanaan
-tanggung jawab/jabatannya tidak jelas

Organisasi laba:
-kepemilikan jelas
-telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya
-tanggung jawab/jabatanya jelas.

            Apakah anda pernah berfikir apakah organisasi nirlaba, yang mana mereka tidak mengambil keuntungan dari apapun, akan dikenakan pajak? Sebenarnya badan sosial bukan bergerak untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan yang obyek pajak dan bukan obyek pajak. Namun di banyak negara, organisasi nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak, sehingga dengan demikian mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.

Manfaat Organisasi
  1. Mempermudah pencapaian tujuan. Keberadaan organisasi yang terstruktur dengan baik dapat mempermudah tercapainya tujuan bersama.
  2. Mengubah pola hidup masyarakat. Maksudnya adalah jika dalam masyarakat terdapat organisasi yang mengumandangkan untuk Go Green, maka masyarakat akan mempunyai pola hidup yang menunjukkan kecintaannya pada bumi.
  3. Membuka lapangan kerja. Organisasi yang  berbasis profit dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Tapi tidak hanya organisasi profit saja yang bisa membuka lapangan pekerjaan. Organisasi non-profit yang berbasis keterampilan dapat menambah skill anggotanya, misalnya adalah perkumpulan fotografer
            Langsung aja ya masuk ke topic utama, dalam tugas kali ini saya akan lebih focus membahas contoh jenis organisasi non profit yaitu tentang Puskesmas yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

2. TEORI

            Seperti yang sudah dijelaskan dalam pendahuluan diatas puskesmas masuk dalam jenis organisasi non laba karena tujuan puskesmas bukanlah mencari laba sebanyak-banyaknya akan tetapi untuk mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional. Pusat kesehatan masyarakat, atau PusKesMas sebagai salah satu institusi pelayanan publik milik pemerintah.
Apasih puskesmas itu??

            Menurut Depkes 1991, Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok Serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia

            Pembagunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatanoleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal

Fungsi Puskesmas
1.Pusat Penggerak pembangunan berwawasan Kesehatan
2.Pusat pemberdayaan Masyarakat
3.Pusat pelayanan kesehatan strata Pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan, dan pelayanan kesehatan masyarakat

Tugas Puskesmas
            Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan

Visi misi puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat

Misi Puskesmas
1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
2.Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
3.Memelihara dan meningkatkan mutu, memeratakan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4.Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya

wilayah kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Jika ada lebih dari 1 Puskesmas / Kecamatan tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah.

Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi Puskesmas tergantungdari kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan strukturorganisasi dilakukan oleh DKK, sedangkanpenetapannya dilakukan dengan Perda

Stuktur Organisasi Puskesmas
a. KepalaPuskesmas
b. Unit Tata Usaha -> Data informasi,Perencanaan dan penilaian, keuangan,umum dan kepegawaian
c. Unit pelaksana tehnis fungsional

3. PEMBAHAASAN

            Setelah mengetahui fungsi, tugas, tujuan dan misi visi dari puskesmas kita bisa menyimpulkan banyak hal dari teori diatas.  Puskesmas masuk dalam jenis organisasi non laba karena tujuan puskesmas bukanlah mencari laba sebanyak-banyaknya akan tetapi untuk mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional. Dikarenakan organisasi non laba banyak masyarakat menengah kebawah memanfaatkan layanan puskesmas untuk berobat dengan biaya terjangkau. Bayangkan jika puskesmas tidak ada? Dengan biaya rumah sakit yang semakin meningkat, apakah masyarakat menengah kebawah dapat mencicipi layanan rumah sakit?

            Akan tetapi banyak hal yang masih harus diperhatikan dalam organisasi non profit ini. Biasanya organisasi ini memerlukan suntikan dana dari luar untuk mendukung layanan masyarakat ini. Walaupun pusat kesehatan masyarakat, atau PusKesMas sebagai salah satu institusi pelayanan publik milik pemerintah akan tetapi puskesmas tetap memerlukan dana dari luar pemerintah atau bisa juga memerlukan bantuan dari masyarakat luar yang berniat untuk membantu sesamanya seperti donor dara.

            Saya sendiri salut kepada orang-orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan karena dapat menolong sesama, puskesmas juga dapat memperingan beban masyarakat menengah kebawah yang juga memerlukan kesehatan untuk berjuang melanjutkan hidup. Mutu puskesmas patut dipertanyakan, Saya memang mengakui bahwa biaya puskesmas murah dan terjangkau untuk orang menengah kebawah tapi apakah mutunya dapat dipercaya?

            Pusat Kesehatan Masyarakat yang didirikan oleh pemerintah, sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat dituntut untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik sebagai tugas pokoknya. Faktor seperti kepuasaan pasien atau pengunjung terhadap fasilitas maupun pelayanan di puskesmas sangatlah penting untuk diperhatikan. Adanya program puskesmas gratis yang diperuntukkan bagi semua warga merupakan wujud penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik bagi bangsa Indonesia yang sedang melakukan pembangunan di bidang kesehatan seiring dengan masih banyaknya masyarakat miskin yang perlu pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaan program ini, perlu terus dilakukan perencanaan, monitoring dan evaluasi untuk menghasilkan aktivitas pelaksanaan program yang baik. Berbagai dukungan diperlukan baik itu dari pemerintah daerah, swasta, masyarakat, dinas kesehatan, instansi kesehatan serta dinas-dinas lainnya.

Sumber;
Wikipedia indonesia
 http://www.puskel.com
http://tinarbuka-aw.students-blog.undip.ac.id/2011/07/pelayanan-puskesmas-gratis