Tugas 1 Bulan ke-3
Sumber:
http://mamuteritorial.blogspot.com/2014/05/tugas-tentang-sertifikasi-nasional-dan.html
http://baimers.wordpress.com/2012/12/05/contoh-contoh-sertifikasi-nasional-dan-internasional-sertifikasi-software-dan-database-development/
Nama
: Syahsoza Puji
NPM
: 16110776
Dosen
: Rifki Amalia, SKom., MMSI
Mata
kuliah : Etika &
Profesionalisme TSI
Tugas
:
a.
Jelaskan & Sebutkan contoh sertifikat nasional dan internasional dari
sertifikat software & database development.
b.
Jelaskan lembaga yang melakukan sertifikasi dibidang IT dan Jelaskan prosedur
serta persyaratan untuk mengambil ujian sertifikasi untuk setiap jenis profesi.
Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal
di masyarakat
·
Sertifikasi akademik
(sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana,
Master dll
·
Sertifikasi
profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu
unutk profesi tertentu.
Sayangnya sertifikasi akademik sulit memiliki
implementasi langusng dalam industri ICT. Disebabkan karena kecepatan perubahan
serta standardisasi antara Universitas. Di samping itu tujuan universitas
memang berbeda dengan tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dasar bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi
tertentu yang dibutuhkan oleh industri. Spesialisasi yang terlalu sempit juga
tidak cocok untuk pengembangan universitas.
Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya
memiliki 3 model, yaitu :
·
Dikembangkan
oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS),
Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer
Confederation (SEARCC) etc
·
Dikeluarkan oleh
Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System
Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
·
Dikeluarkan oleh
vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE
(Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini
sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
Sertifikasi yang berbasiskan vendor sangat bergantung
pada produk vendor tersebut. Juga dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran
pada suatu perusahaan (vendor). Dengan mempromosikan sertifikasi tersebut, maka
perusahaan tersebut dapat menjamin kepada kustomer mereka bahwa tersedia cukup
dukungan teknis (orang yang memiliki sertifikasi produk tersebut). Pada
kenyataannya pada pasar tenaga kerja, sertifikasi vendor ini sangat populer.
Karena banyak orang beranggapan bahwa dengan memiliki sertifikasi vendor ini
maka masa depan lapangan pekerjaan akan terjamin.
SERTIFIKASI NASIONAL
Ada dua jenis Sertifikat yang diterbitkan oleh LSP
Telematika, yaitu Certificate of Competence dan Certificate of Attainment.
1. Certificate of Competence yaitu sertifikasi
berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan yang ditetapkan
oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Certificate of Competence
(Sertifikat Kompetensi) merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang
setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja.
2. Certificate of Attainment yaitu sertifkasi atas unit
kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan pasar.
Kedua jenis sertifikat tersebut diatas disusun
berdasarkan SKKNI.
SERTIFIKASI INTERNATIONAL
Biasanya sertifikasi Internasional memerlukan uji
kompetensi yang cukup lama bahkan bisa berbulan-bulan, serta biaya yang
dikeluarkan pun cukup banyak untuk mendapatkan sertifikasi ini, namun hasilnya
akan terbayar semua, karena manfaat yang didapat pada saat anda melakukan
pencarian kerja dan menunjukan sertifikasi profesi tersebut.
Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
·
Program Java →
sertifikasi dari Sun : Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan
Sun Certified Architect.
·
Program Java
Mobile → sertifikasi dari Sun : Sun Certified Web Component Developer (SCWCD),
Sun Certified Business Component Developer (SCBCD), Sun Certified Developer for
Java Web Services (SCDJWS), dan Sun Certified Mobile Application
·
Developer untuk
platform J2ME (SCMAD).
·
Program
Microsoft.NET → sertifikasi dari Microsoft : Microsoft Certification
Application
·
Developer (MCAD)
dan Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi untuk Database
Oracle adalah salah satu sertifikasi Internasional
dalam bidang database selain Micorsoft SQL Server. Dari berbagai kemampuan
yang dimiliki Oracle, maka dibutuhkan orang-orang atau profesional yang mampu
menangani dan mengoperasikan oracle dengan baik. Sertifikasi diperlukan agar
lebih mengukuhkan pengakuan bahwa orang tersebut benar-benar dapat menggunakan
oracle dengan baik.
·
Database
Microsoft SQL Server → sertifikasi dari Microsoft : Microsoft Certified DBA
·
Database Oracle
→ sertifikasi dari Oracle :
1. Oracle Certified DBA, terdapat tiga jenjang, yaitu
Oracle Certified DBA Associate, Oracle Certified DBA Professional, dan Oracle
Certified DBA Master
2. Oracle Certified Developer, terdapat tiga jenjang,
yaitu Oracle9i PL/SQl Developer Certified Associate, Oracle9iForms Developer
Certified Professional, dan Oracle9iAS Web Administrator
3. Oracle9i Application Server, menyediakan jenjang
Oracle9iAS Web Administrator Certified Associate
Sertifikasi untuk Office
·
Microsoft Office
→ sertifikasi dari Microsoft : Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office
Specialist), tersedia dalam tiga jalur: Office 2003 Editions, Office XP, dan
Office 2000
Sertifikasi di Bidang Jaringan
·
Sertifikasi dari
Cisco : Cisco Certified Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional
(CCNP), Cisco Certified Internetworking Expert(CCIE), Cisco Certified Designing
Associate (CCDA), Cisco Certified Designing Professional (CCDP), Cisco Security
Specialist 1(CSS1), dan lain sebagainya.
·
Sertifikasi dari
CompTIA : CompTIA Network+, CompTIA Security+, CompTIA A+ dan CompTIA Server+.
Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia
·
Sertifikasi dari
Adobe : ACE (Adobe Certified Expert), terdapat dua jalur sertifikasi, yaitu
sertifikasi untuk satu produk (sertifikasi ACE Adobe InDesign CS) dan spesialis
(sertifikasi ACE Print Specialist, Web Specialist, dan Video Specialist).
·
Sertifikasi dari
Macromedia : Certified Macromedia Flash MX Developer, Certified Macromedia
Flash MX Designer, Certified ColdFusion MX Developer, dan Certified Dreamweaver
MX Developer.
·
Aplikasi Maya →
sertifikasi dari Alias.
Sertifikasi di Bidang Internet
·
Certified
Internet Web Master (CIW) : CIW Associates, CIW Profesional, CIW Master
(terdapat empat pilihan jalur spesialisasi, yaitu Master CIW Designer, Master
CIW Administrator, Master CIW Web Site Manager, dan Master CIW Enterprise
Developer), CIW Security Analist dan CIW Web Developer.
·
World
Organization of Webmasters (WOW) : WOW Certified Apprentice Webmaster (CAW),
WOW Certified Web Designer Apprentice (CWDSA), WOW Certified Web Developer
Apprentice (CWDVA), WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA), dan WOW
Certified Professional Webmaster (CPW)
Sertifikasi untuk Lotus
·
Sertifikasi dari
Lotus : Certified Lotus Specialist (CLS), Certified Lotus Professional
Application Development (CLP AD), dan Certified Lotus Professional System
Administration (CLP SA).
Sertifikasi untuk Novell
·
Novell : Novell
Certified Linux Professional (Novell CLP), Novell Certified Linux Engineer
(Novell CLE), Suse Certified Linux Professional (Suse CLP), dan Master
Certified Novell Engineer (MCNE)
Lembaga yang Melakukan Sertifikasi di Bidang Teknologi
Informasi
1. Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika
LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah
terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen.
Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji
serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan
Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat
independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi
dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam
perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri
telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika
merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji
kompetensi.
Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah
disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli
telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen
Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika
menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan
lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software
(ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu
tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya.
2. Lembaga
Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP-TIK)
(LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan
tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang
teknologi informasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan
adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi
para tenaga profesional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut
bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan
komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan
Nasional Sertifikasi Profesi).
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi
dari BNSP (Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007)
untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional
benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional
tersebut mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara
Nasional ataupun Internasional.
Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK
berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan
rumusan kemampuan profesi seseorang yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan
untuk menentukan kompetensi seseorang, misalnya pengetahuan, ketrampilan,
keahlian, dan sikap. Seseorang yang sudah dinyatakan kompeten harus member
laporan kepada LSP TIK minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi pada
profesionalismenya tetap tercatat dan diakui oleh LSP TIK maupun BNSP.
Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang
kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi baik secara Nasional
dan Internasional maka LSP TIK juga beracuan pada standar Internasional, dengan
adanya dukungan Standar kompetensi Internasianal dari Microsoft, Adobe, dan
Oracle.
Prosedur dan Persyaratan untuk Mengambil Ujian
Sertifikasi untuk Setiap Jenis Profesi
a. Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki
beberapa tingkatan.
b. Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat
menawarkan suatu sertifikasi.
c. Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan
atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai
suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi.
d. Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal.
e. Sertifikasi harus memperkecil jurang antara
universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara
sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara
aktifitas riset dan industri.
f. Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami
pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi
tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab
mereka tidak ahnya belajar dari “keahlian tertentu” untuk suatu saat saja,
tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru.
g. Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang.
Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam
bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga.